Update Pendidikan di Kota Surabaya (2025)

Pemerintah Kota Surabaya membuka program Beasiswa Pemuda Tangguh untuk mahasiswa berprestasi yang membutuhkan dukungan finansial. Pendaftaran program ini dilakukan dalam periode tertentu setiap tahun, bertujuan membantu mahasiswa melanjutkan pendidikan tinggi mereka dengan lancar.

1. Pembelajaran Daring 1–4 September 2025

Dinas Pendidikan Kota sicbo Surabaya menginstruksikan agar seluruh sekolah PAUD hingga SMP melaksanakan pembelajaran dari rumah pada periode 1–4 September 2025. Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan siswa dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Pembelajaran tetap dilakukan secara daring atau dengan penugasan mandiri, sehingga proses belajar mengajar tetap efektif tanpa mengganggu capaian akademik siswa.

2. Program Inovasi Pendidikan “Inovboyo”

Pemerintah Kota Surabaya melalui program Inovasi Suroboyo (Inovboyo) memperkenalkan 17 inovasi pendidikan dari total 324 inovasi yang diajukan oleh berbagai perangkat daerah. Program ini mencakup inisiatif seperti Sinau Bareng dan Ngaji Bareng dari Dinas Pendidikan, serta Gendis Sewu dan Wisata Buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Tujuan utama program ini adalah meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan anak-anak Surabaya.

3. Program “Surabaya Mengajar”

Dinas Pendidikan Kota Surabaya meluncurkan program “Surabaya Mengajar” untuk meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah negeri. Program ini melibatkan para pendidik dalam berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan profesional guna memperkuat kompetensi mereka dalam mengajar dan mendidik siswa.

4. Penegasan Tidak Ada Pungutan Liar

Dinas Pendidikan Kota Surabaya menegaskan bahwa tidak ada praktik pungutan liar (pungli) di sekolah-sekolah negeri jenjang SMA, SMK, dan SLB. Kebutuhan pembiayaan operasional dan kegiatan pendidikan di sekolah dikelola secara transparan melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan koordinasi dengan komite sekolah.

Gaya Pendidikan di Indonesia: Tradisi, Inovasi, dan Tantangan

Pendidikan di Indonesia memiliki karakter yang unik, dipengaruhi oleh budaya lokal, agama, dan perkembangan global. Gaya pendidikan di Indonesia tidak hanya sekadar mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, etika, dan keterampilan sosial siswa.


1. Gaya Pendidikan Tradisional

Gaya pendidikan tradisional di spaceman slot Indonesia masih ditemukan di banyak sekolah dasar dan menengah. Ciri-cirinya antara lain:

  • Pengajaran Berbasis Guru (Teacher-Centered): Guru menjadi pusat pembelajaran, sedangkan siswa lebih banyak menerima informasi secara pasif.

  • Penekanan pada Hafalan: Siswa diajarkan untuk menghafal materi pelajaran, terutama dalam mata pelajaran agama dan sejarah.

  • Disiplin dan Etika: Pendidikan tradisional menekankan kedisiplinan, sopan santun, dan penghormatan kepada guru serta orang tua.

Meskipun efektif dalam membangun karakter dan disiplin, gaya ini kurang mendorong kreativitas dan berpikir kritis siswa.


2. Gaya Pendidikan Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak sekolah di Indonesia mulai menerapkan gaya pendidikan modern yang lebih interaktif:

  • Siswa-Centered Learning: Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, misalnya melalui diskusi, proyek, dan penelitian.

  • Penggunaan Teknologi: Laptop, tablet, dan aplikasi belajar digital digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar.

  • Kurikulum Merdeka: Memungkinkan guru menyesuaikan metode pembelajaran dengan minat dan kemampuan siswa, serta memberi ruang untuk kreativitas.

  • Project-Based Learning: Siswa diajarkan untuk memecahkan masalah nyata dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Gaya ini mendorong kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman.


3. Gaya Pendidikan Berbasis Karakter dan Agama

Di Indonesia, pendidikan karakter dan agama menjadi bagian penting dalam gaya pendidikan:

  • Sekolah Berbasis Agama: Seperti madrasah dan sekolah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Menekankan pendidikan moral, spiritual, dan etika.

  • Program Pendidikan Karakter: Fokus pada kejujuran, tanggung jawab, empati, dan kepedulian sosial.

  • Integrasi Budaya Lokal: Banyak sekolah mengajarkan tradisi dan kearifan lokal sebagai bagian dari pengembangan karakter.

Pendidikan berbasis karakter dan agama membantu siswa membentuk identitas diri dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.


4. Tantangan Gaya Pendidikan di Indonesia

Meskipun memiliki keunggulan, gaya pendidikan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan:

  • Kesenjangan Kualitas Guru: Guru di daerah perkotaan dan pedesaan memiliki kompetensi yang berbeda.

  • Ketimpangan Fasilitas: Tidak semua sekolah memiliki fasilitas modern untuk mendukung gaya pendidikan interaktif.

  • Kesenjangan Akses Teknologi: Sekolah di daerah terpencil masih kesulitan mengakses teknologi digital.

  • Kurangnya Penerapan Pendidikan Inovatif: Tidak semua sekolah mampu mengimplementasikan metode modern secara konsisten.


Gaya pendidikan di Indonesia merupakan kombinasi antara tradisi, inovasi, dan penguatan karakter. Sekolah modern berfokus pada kreativitas, teknologi, dan project-based learning, sementara sekolah berbasis agama dan karakter menekankan moral, etika, dan nilai budaya. Tantangan utama tetap pada pemerataan kualitas pendidikan dan akses teknologi. Dengan perbaikan berkelanjutan, pendidikan di Indonesia diharapkan mampu menghasilkan generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak baik.